Kamis, 16 Juni 2011

It Won't End Now


Assalamu’alaikum!

Jangan pernah berharap bahwa alur kehidupan tak akan pernah berubah. Dan jangan pernah berpikir untuk melawan arus tersebut, ikuti saja. Di setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, itu hal yang wajar. Ini lah kesempatan kita untuk berlatih tidak melawan arus tersebut.

13 Juni 2011, akhirnya ane sah melepaskan status ane sebagai siswa SMP. Dengan bangga ane menyatakan bahwa ane sudah menjadi angkatan 55 dan angkatan 2 RSBI SMPN 1 Kota Bekasi. Tiga tahun berlalu begitu cepat. Ya, akan terasa lama jika menunggunya, namun tak akan terasa jika membiarkannya berlalu. Jangan bersedih terlalu mendalam, lewati saja hari-hari esok, kawan. Jangan melawan arus, ikutlah bersamanya.

Memori-memori yang terukir selama tiga tahun satu-persatu terangkat kembali ke permukaan pada hari perpisahan. Tak akan mampu diungkapkan dengan kata-kata perasaan ane selama meraih ilmu di sana. Terlalu banyak, terlalu dalam, terlalu sulit untuk dilupakan.  Kini, memori-memori tersebut akan ane simpan di dalam suatu arsip untuk waktu yang lama. Semoga Allah selalu menjaga ingatan ane.

Ane ingin bercerita singkat perjalanan 3 tahun ane selama bersekolah di SMPN 1 Kota Bekasi. Tiga tahun yang lalu ane datang ke SMPN 1 Kota Bekasi. Dengan modal otak yang biasa-biasa saja akhirnya ane diterima di sana. Tanpa membawa kawan sejenis dari SD sebelumnya, artinya ane harus mencari teman baru di sini. Ternyata Allah Maha Baik, ane diperkenankan untuk bertemu dengan sahabat lama ane, Achmad Fauzi Praditya, kawan TK ane. Hmm, kita hanya dipisahkan 6 tahun untuk akhirnya dapat bertemu kembali, ya…

MOS Hari Pertama
Hari pertama MOS ane sudah berani datang terlambat. Alhasil ane diberi tempat duduk paling belakang tanpa seseorang di samping untuk diajak bicara. Melihat calon teman-teman ane yang duduk berdua, rasanya ingin sekali ane berkenalan dengan mereka. Ya sudahlah, belum saatnya. Dalam pikiran ane membayangkan kapan ane dapat memanggil mereka dengan sebutan “teman”. Mereka semua? Bagaimana bisa, bahkan ane belum tahu nama mereka kecuali satu orang, Pritasa Muthia Ulfa, teman SD ane. Jadi, seharian ane hanya berdiam diri mengikuti kegiatan MOS tersebut. Ane harus melakukan suatu perubahan esok harinya.

MOS Hari Kedua
Ya, perubahan yang ane lakukan adalah  datang lebih awal dan duduk paling depan. Ane ndak mau berdiam diri seharian lagi. Alhasil seorang murid setinggi ane (dulu ane pendek :p) datang dan duduk di samping ane. Dia memperkenalkan dirinya, Naufal Afaf. Sepertinya dia akan menjadi teman pertama ane. Kami pun bercerita kehidupan masing-masing, ternyata ia tinggal di Wisma Jaya, sangat dekat dengan Perumnas 3 yang ane tempati saat ini. Adiknya pun bersekolah di SD yang sama dengan ane. Jadi kita berdua cepat akrab satu sama lain. Hari kedua ini adalah hari yang membahagiakan hidup ane, hari itu ane mendapat beberapa teman baru. Ya, ane sudah bisa merasakan tali persahabatan kami mulai tersambung.

MOS Hari Ketiga
Hari ketiga, hari terakhir MOS. Ane ndak sabar ingin belajar bersama mereka, teman-teman baru ane. Hari itu juga kami semua mulai mempererat tali persahabatan. Tak banyak yang bisa ane ceritakan pada hari ketiga ini.

Kelas 7
Aaah, kangen rasanya menjadi anak kelas 7. Ane ditempatkan sebagai murid kelas 7.3 di SMPN 1 Kota Bekasi. Sifat kekanak-kanakan ane masih menempel saat kelas 7. Pada saat kelas 7 juga ane alay lhoo :p haha. Untunglah di akhir semester 2 pintu hati ane terketuk untuk segera bertobat dari masa alay. Kelas 7, masa pertama ane jatuh cinta, haha. Waktu itu ane dicomblangin deh kayaknya. Tapi sayangnya ndak pernah jadi, haha. Biarlah, walaupun begitu ane tetap berterima kasih padamu, soalnya jika ndak ada dirimu, sampai saat ini ane masih ndak bisa main gitar dan mungkin akan tetap alay hingga sekarang. Terima kasih, Fai :), haha.  Oh iya, nilai ane hancur pada kelas 7, ya mungkin karena dulu ane sering “bekerja sama” saat ulangan, mengandalkan orang lain, dan sebagainya. Sungguh berdosa besar ane ini.

Kelas 8
Nah, pada saat ini ane mulai sadar akan belajar. Ane dan kawan-kawan berusaha meninggalkan “kerja sama” saat ulangan. Walaupun sulit, kami semua tetap berusaha dan akhirnya lepas sama  sekali dari pengaruh setan tersebut. Kami semua dapat mandiri mengerjakan ulangan-ulangan. Kami semua telah dilatih jujur dari lubuk hati yang paling dalam. Ane mencoba meraih peringkat lagi seperti yang ane lakukan pada saat SD dulu. Nilai ane pun naik perlahan-lahan. Namun kelas 8 juga ane baru merasakan pahitnya sakit hati, hahaha. Ya, karena mengalami sakit hati yang mendalam karena suatu hal, nilai ane pun bimbang mau naik apa turun. Masalah-masalah pun berdatangan, mungkin ane sedang diuji. Ane juga mulai punya sahabat dari kelas sebelah, Fidel Hadi Bukhara. Dia menganggap dirinya adik ane sendiri, padahal dia datang ke bumi ini sebulan lebih cepat dari ane. Berbicara tentang persahabatan, ikatan kami semakin kuat. Walau ane belum mengerti benar apa arti persahabatan, namun ane yakin di kelas 9 nanti ane akan mendapatkan jawabannya.

Kelas 9
Hmm, tersisa satu tahun untuk memperbaiki semua masalah, haha. Ane berjanji tidak ingin membuat seseorang sakit hati atau orang lain menyakiti hati ane. Ane ndak ingin punya masalah di kelas 9 ini. Fidel Hadi Bukhara, salah satu sahabat ane ketika kelas 8, dinobatkan sebagai ketua kelas 9.3, kelas yang ane tempati. Akhirnya kita satu kelas ya, Del. Nilai ane pun naik pada kelas 9, walaupun ndak terlalu signifikan, tetapi ane sudah berusaha. Coba ente usaha dari kelas 7, Than… Mungkin ente bisa juara satu di kelas, haha. Di kelas 9 ane jadi sering tertawa karena mempunyai teman yang aneh-aneh, haha. Kalian telah menghiasi hari-hari terakhir ane di SMP 1 ;). Bicara tentang  UN, ane dan kawan-kawan telah dilatih sejak awal untuk jujur, jadi ane yakin kalau ane dan kawan-kawan dapat mengerjakan sendiri, tanpa mengandalkan jawaban orang lain. Sebelum UN, ane dan Naufal Afaf (masih inget?) sudah mendapatkan sekolah, yaitu SMA PU Al-Bayan. Jadi kita berdua santai saja menghadapi UN, haha. Naufal Afaf, Allah telah mengizinkan kita satu sekolah lagi, ya. Ingat kan waktu kita pertama kali bertemu, kawan? Oh iya, jujur ane juga lagi suka sama seseorang ketika kelas 9, haha bahkan hingga saat ini :p

Oke, sebenarnya masih banyak yang belum ane ceritain. Tapi ya, singkat saja lah. Kalian pasti bosen kan baca entri ini? Haha apalagi kalau membaca perjalanan cinta ane, tambah bosen deh ane jamin :p.

Perpisahan, bukanlah akhir segalanya. Namun suatu permulaan dari cerita baru yang akan terukir nantinya. Mari kita semua simpan lembaran cerita lama dan mulai membuka lembaran baru. Lembaran yang masih putih, polos, tak bernoda. Jangan lupakan kawan-kawanmu. Mereka lah yang selalu hadir ketika kau membutuhkan maupun tidak. Oh iya, setelah hari perpisahan, akhirnya ane mengerti arti persahabatan.

Persahabatan adalah, suatu ikatan yang kalian rangkai bersama dan tak akan dapat dilukiskan dengan kata-kata. Ya, tak akan mampu kalian menggambarkan arti persahabatan, maknanya terlalu dalam, kawan. Rasakanlah tali persahabatan tetap terikat kuat di hati kalian semua, jangan sekali-kali memutuskannya. Jangan lupakan mereka :)

Wassalamu’alaikum!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar